kLAfYOEsUwKWcZE5EN4T8XHN0KE0jykePDkZX1nb
G

Menu Halaman Statis

Karakteristik Jasa dalam Pelayanan Usaha

picture
freepik.com/author/stories

Beberapa karakteristik utama dari jasa, menurut Kotler sebagai berikut.

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bisa dindentifikasi oleh ke lima indera manusia, seperti dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum terjadi proses transaksi pembelian.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang maupun mesin, disamping itu apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.

3. Variability (berubah-ubah)

Jasa dapat mudah berubah-ubah karena jasa ini tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan, dan dimana disajikan.

4. Perishability (daya tahan)

Jasa tidak dapat disimpan dan tidak memiliki daya tahan yang lama karena sifatnya tergantung dari fluktuasi permintaan.

Menurut Lovelock (2007), jasa diklasifikasikan menjadi tujuh kriteria sebagai berikut.

Segmen pasar

Berdasarkan segmen pasarnya, jasa dibedakan menjadi dua kelompok sebagai berikut.

  1. Jasa kepada konsumen akhir, seperti taksi, asuransi jiwa, pendidikan dan lain-lain. 
  2. Jasa kepada konsumen organisasional, seperti jasa akuntansi dan perpajakan, ataupun jasa konsultasi.

Tingkat berkewujudan (tangibility)

Klasifikasi jasa ini berhubungan erat dengan tingkat keterlibatan produk fisik dan konsumen. Berdasarkan tingkat berkewujudannya, jasa dibedakan menjadi tiga kelompok Sebagai berikut.  
  1. Rented goods Service, yaitu jasa penyewaan produk dimana konsumen menyewa dan menggunakan produk yang ditawarkan berdasarkan tarif yang disepakati selama jangka waktu tertentu. Misalnya rental mobil, VCD, apertemen dan lain-lain. 
  2. Owned goods service, yaitu jasa pelayanan dimana produk yang dimiliki konsumen disepakati, dikembangkan, atau ditingkatkan kinerjanya melalui pemeliharaan atau perwatan oleh perusahaan jasa. Misalnya jasa reparasi AC, motor, komputer dan lain-lain. 
  3. Nongoods service, yaitu jasa pelayanan kepada konsumen secara personal yang bersifat intangible. Misalnya supir, dosen pembimbing, penata rias, pemandu wisata, dan lain-lain,

Keterampilan penyedia jasa

Pada klasifikasi ini jasa dibedakan menjadi dua kelompok sebagai berikut. 
  1. Profesional service, seperti konsultan manajemen, konsultan hukum dan konsultan pajak). 
  2. Non profesional, seperti sopir taksi dan penjaga malam.

Tujuan organisasi jasa

Berdasarkan organisasinya, jasa dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut. 
  1.  Commercial service atau profit service, seperti bank dan penerbangan.
  2. Nonprofit service, seperti sekolah, yayasan, panti asuhan dan museum.

Regulasi

Berdasarkan regulasinya, jasa dibedakan menjadi dua kelompok sebagai berikut. 
  1. Regulated service, seperti pialang, angkutan umum dan perbankan.
  2. Non-regulated service, seperti katering, pengecatan rumah dan cuci mobil/motor.

Tingkat intensitas karyawan

Berdasarkan tingkatan ini, jasa dibedakan menjadi dua sebagai berikut. 
  1. Euipment based service, yaitu perusahaan jasa yang mengandalkan penggunaan mesin dan peralatan canggih yang dapat dikendalikan dan dipantau secara otomatis. Misalnya cuci mobil otomatis, ATM dan lain-lain.
  2. People based service, yaitu perusahaan jasa yang mengandalkan tenaga manusia dalam proses penyampaian jasa. Misalnya satpam, jasa akuntansi dan konsultan hukum.

Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan

Pada klasifikasi ini, jasa dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut. 
  1. High contact service, seperti bank, dokter, penata rambut, dan lain-lain. 
  2. Low contact service, seperti bioskop, jasa komunikasi, layanan pos dan lain-lain
Related Posts

Related Posts